Penyesuaian Diri pada Makhluk Hidup


1. Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungannya

Penyesuaian diri atau dikenal dengan istilah adaptasi, bertujuan untuk: 1) memperoleh makanan dan 2) melindungi diri dari musuhnya.

a. Adaptasi hewan dalam memperoleh makanan


Contoh:

    Harimau --> kuku dan taring yang tajam
    Burung --> paruh sesuai dengan jenis makanan
    Kupu-kupu --> probosis
    Lebah --> tipe mulut penjilat
    Unta --> punuk (berisi lemak yang dapat dipecah menjadi makanan dan air)
    Bebek --> bentuk paruh pipih dan lebar (memudahkan untuk mencari cacing di balik lumpur)
    Kelelawar --> menghasilkan gelombang bunyi (mengetahui posisi mangsanya disebut ekolokasi)
    Armadilo --> lidah yang panjang dan lengket (untuk menangkap serangga kecil)


b. Adaptasi hewan terhadap habitatnya

Contoh:

    Unta -->dua baris bulu mata (untuk melindungi mata dari pasir dan matahari), dua jari kaki yang bersatu (untuk mencegah tenggelam di dalam pasir)
    Kangguru -->kantung pada perutnya (untuk menyimpan anaknya selama kurang lebih delapan bulan).
    Ikan --> bentuk badan runcing
    Burung --> kaki sesuai dengan tempat hidup
    Anjing laut --> lapisan lemak di bawah kulit
    Cicak --> telapak kaki memiliki lapisan lengket yang tampak seperti guratan-guratan (berguna untuk merayap di dinding)


c. Adaptasi hewan untuk melindungi diri dari musuh

Contoh:

    Trenggiling --> melingkarkan tubuh
    Bunglon --> mimikri
    Belalang daun --> warna & bentuk seperti daun
    Cumi-cumi --> zat tinta
    Ular -->bisa
    Cicak --> autotomi (memutuskan buntut)


2. Penyesuaian Diri Tumbuhan dengan Lingkungannya

a. Menggugurkan daun / meranggas
Contoh: jati, randu, mahoni, kedondong, flamboyan,dsb

b. Batang/tangkai daun meggelembung
Contoh: eceng gondok, kangkung, teratai

c. Berdaun kecil-kecil/tebal/tak berdaun/berlapis kutikula
Contoh: kaktus, anggrek, bakung, lidah buaya, tusam, cemara

d. Warna bunga mencolok dan menghasilkan bau khas
Contoh: bunga bangkai, mawar, bunga sepatu

e. Akar dipermukaan air
Contoh: bakau

0 komentar:

Posting Komentar