Gunung Sirung di Alor Meletus

Gunung Api Sirung di Pulau Pantar, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, meletus pada Sabtu (12/5/2012), pukul 11.30 Wita. Ketinggian abu vulkanik mencapai 2.000 meter dari puncak, terbawa angin ke arah barat.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, Surono, mengatakan, jarak terdekat permukiman penduduk sekitar 7 kilometer dari titik letusan sehingga aman. Gunung api Sirung merupakan salah satu pulau gunung api di NTT. Namun, abu letusan bisa membahayakan penerbangan. "Informasi ketinggian abu vulkanik sudah dikirim ke BMKG untuk peringatan dini keselamatan penerbangan," kata Surono.

Surono mengatakan, sebelum meletus, PVMBG sudah menyatakan status Siaga Sirung sejak pukul 09.00 Wita pada hari yang sama. Direkomendasikan warga tidak mendekat dalam radius 1,5 kilometer dari kawah aktif.

"Memang dalam dua hari terakhir kami melihat ada abu putih terbang hingga ke halaman permukiman masyarakat. Namun masyarakat di sekitarnya tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Kita akan memantau pantau. Memang tidak ada kejadian menonjol, tetapi harus tetap waspada," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Alor, Drs. Okto Lasiko, ketika dihubungi melalui telepon, Sabtu (12/5/2012).

"Saya telah mengecek kepada aparat Kecamatan Pantar Tengah. Tak ada kejadian menonjol," ujarnya.
Petugas Pemantau Gunung api Sirung, Semtinus, dihubungi melalui telepon,  Sabtu (11/5/2012) petang, mengakui aktivitas gunung itu meningkat sehingga statusnya dinaikkan dari level II ke waspada.

Masyarakat yang bermukim di sekitar gunung  dilarang naik atau melakukan aktivitas di  lereng gunung.
Peningkatan aktivitas Gunung Sirung, diakui Semtinus, ditandai keluarnya kepulan asap tebal. Semtinus telah meminta masyarakat jangan mendekati lereng gunung karena   berbahaya. "Kita terus memantau," tutur Semtinus.

Wakil Bupati Alor,  Drs. H  Jusran M Tahir, dihubungi secara terpisah melalui telepon, kemarin, mengaku setelah mendapat informasi peningkatan aktivitas Gunung Sirung, dirinya langsung mengontak Camat Pantar Tengah untuk mengetahui kondisi sebenarnya.

Mengutip laporan Camat Pantar Tengah, demikian Tahir, sehari sebelumnya masyarakat melihat ada kepulan asap yang keluar dari Gunung Sirung. Tetapi, kata Tahir, masyarakat tetap berada di kampung tersebut. Menurut Tahir, gejala yang ditunjukkan Gunung Sirung itu biasanya terjadi tiap tahun.  Namun dirinya telah meminta Kepala Badan Penanggulangan  Bencana Daerah (BPPBD) Kabupaten Alor, Viktor Tanghana, S.H, untuk selalu memantau kondisi masyarakat maupun aktivitas gunung api Sirung tersebut.

"Saya minta agar besok (hari ini) langsung berangkat dengan speedboat ke Pantar untuk cek di lapangan. Kita ambil hikmahnya dari informasi yang ada sebagai tindakan antisipasi," tandas Tahir.
Kapolres Alor, AKBP Drs. Dominikus Yampormase, kepada Pos Kupang melalui telepon, kemarin, mengatakan, dirinya telah mengecek anggotanya di polsek terdekat dengan gunung api tersebut. Laporan dari anggotanya tidak ada hal yang luar biasa yang terjadi di sana. Kendati demikian, tegas Yampormase, dirinya minta anggotanya selalu siaga jika terjadi sesuatu dapat secepatnya membantu masyarakat.  "Dari Kantor Polsek Pantar Barat puncak gunung api itu terlihat jelas. Saya kontak anggota belum ada hal yang mencolok," tandas Yampormase.

0 komentar:

Posting Komentar